The Tumbler
Part 2
Sebelum Tuma pulang ia menulis surat untuk kakek bahwa ia mulai esok pagi tidak bisa menjaga toko karena dia akan pergi jauh. Tuma meletakkan suratnya di meja di dalam toko, berharap si kakek menemukannya. Pagi harinya Tuma yang sudah beriap berangkat tidak lupa berpamitan kepada orangtuanya, ia berpamitan akan merantau ke negri seberang. Tuma memulai perjalanan ke timur menuju kuil di atas gunung sesuai cerita dalam buku yang ia temukan di toko kakek tua. Berjalan terus ke utara melawan rasa dingin dan lapar, terus berjalan hingga akhirnya ia menemukan sungai dengan air yang jernih, Tuma memutuskan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya. Di dalam air sungai terdapat banyak ikan, sehingga Tuma bisa dengan mudah menangkap ikan untuk ia makan dan untuk bekal. Setelah Tuma kembali mendapatkan energinya ia kembali melanjutkan perjalanan.
Singkat cerita, Tuma berhasil mencapai bawah lereng gunung tempat kuil berada, ia memutuskan untuk beristirahat sebelum mulai mendaki karena tubuhnya sudah mulai lelah dan matanya terasa sangat mengantuk. Tuma tertidur di bawah batu besar di bawah lereng gunung, Tuma tertidur dengan sangat pulas hingga menjelang pagi tiba. Tuma terbangun dengan tubuh yang segar dan siap melanjutkan perjalanan. Tuma mulai mendaki gunung, seharian tama mendaki gunung hingga akhirnya ia bisa melihat sebuah kuil yang berdiri kokoh di hadapannya, kuil itu dekelilingi seperti kabut tipis yang membatasi bagian luar dengan dalam, sehingga bagian sekitar kuil tidak ada salju yang berjatuhan.
Tuma dapat memasuki pembatas tersebut dengan sangat mudah, terlihatlah kuil berwarna merah menyala dan memiliki lingkungan yang hangat sangat berbeda dengan lingkungan di luar pembatas. Tuma berjalan memasuki kuil tersebut, di dalam langsung terlihat sebuah botol yang di letakkan di tengah kuil di atas batu yang di kelilingi api. Tanpa pikir panjang Tuma langsung mengambil botol tersebut, ketika Tuma akan membuka botol tersebut tiba - tiba Tuma mendengar suara dalam fikirannya, suara itu mengatakan bahwa siapapun yang mampu dan membuka botol tersebut maka dirinya akan bersatu dengan apa yang ada dalam botol tersebut, karena niat Tuma dari awal sudah bulat, yaitu untuk memperbaiki keadaan dunia yang mengalami musim dingin tanpa henti ia langsung membuka botol tersebut. Ruangan menjadi terasa sangat panas, itu yang dirasakan Tuma setelah membuka botol tersebut, kemudian botol tersebut mengeluarkan asap tipis yang semakin lama asap itu membentuk ular besar seperti yang di katakan si kakek tua. Asap berbentuk naga, bergerak menuju Tuma dan memasuki tubuhnya, Tuma merasakan tubuhnya sangat panas hingga akhirnya tubuhnya berubah bentuk menjadi naga, dalam fikiran Tama ia mendengar suara yang berbicara padanya, ia berkata bahwa dirinya adalah jiwa dari naga api, jiwa naga api itu berterima kasih kepada Tuma karena telah mau menjadi wadahnya, dan ia berkata bahwa ia akan mengembalikan keseimbangan dunia menjadi seperti semula, jiwa naga tersebut mengendalikan tubuh Tuma , Tuma hanya dapat menyaksikan tubuhnya dikendalikan jiwa naga tersebut, mulut Tuma dapat mengeluarkan api saat dikendalikan jiwa naga tersebut, jiwa naga itu menyemburkan api ke langit seketika semuanya berubah, terlihat bola api bersinar, es yang menyelimuti bumi perlahan berubah menjadi air, dan gunung tempat kuil berdiri tiba – tiba meletus menerbangkan botol yang tertinggal di sana,botol itu terlempar tinggi dan terlihat menyala terang, seperti di kedalikan botol itu terjatuh tepat di tengah desa tempat Tuma tinggal, semua warga yang sedang berbahagia atas fenomena tersebut mendatangi tempat botol tersebut jatuh, awalnya warga tidak tau apa maksud dari benda tersebut jatuh di sana, si kakek tua tiba – tiba berkata, bahwa itu adalah botol yang membuat dunia ini menjadi seimbang lagi berkat anak muda bernama Tuma Blera, pemuda yang tiba – tiba pergi dan salah satu anak dari satu keluarga di desa ini, kakek tua berkata lagi bahwa Tuma Blera tidak akan kembali lagi karena menurut legenda siapapun yang mau dan mampu membuka botol itu dia akan bergabung dengan jiwa naga penyeimbang dunia, semua warga yang mulanya berbahagia kini di selimuti rasa sedih atas kehilangannya seorang pemuda yang telah menyelamatkan keadaan dunia, si kakek berkata lagi bahwa tama tidak sepenuhnya menghilang dia masih hidup sampai sekarang untuk menjaga keseimbangan dunia bersama jiwa naga.
Untuk mengenang jasa Tuma Blera yang telah menyelamatkan dunia, didirikan patung dirinya yang memegang botol yang terjatuh dari langit saat dunia kembali seperti semua dan di beri nama Patung Tuma Blera memegang botol Tumbler, tumbler di ambil dari singkatan nama Tuma Blera.
custom tumbler cups near me, tumbler custom print, tumbler plastik custom, custom tumbler printing, custom tumbler cup plastic, pesan tumbler custom, produksi tumbler custom, custom tumbler pricing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar